Malaikat manisku
Datanglah mendekat kepadaku
Dan mari bersama merajut
Benang takdir yang baru
Kulit tubuhmu
Sangat lembut, sangat murni
Wewangian semerbak dari darahmu
Sangat menggiurkan
Sangat Mengundang
Rasa hausku bergejolak
Datanglah sekarang, jangan takut…
Ini tidak akan menyakitkan
Jadilah milikku untuk malam yang indah ini…
Saat nyanyian bel tengah malam memecah kesunyian
Takdir tuhan yang tak bisa kita tentang…
Mataku menjadi bersinar seperti rubi merah
Dengan tanganku aku merangkul ragamu…
Dengan tatapanku aku mengunci jiwamu…
Sekarang kau sangat dekat denganku…
Adakah kau merasakan takut?
Saat bibirku menyentuhmu
Membawamu merasa jatuh tak berdaya
Kau terbaring tanpa harapan
Kebingungngan bagai anak hilang…
Namun kenyataannya aku masih disini denganmu…
Aku menggigitmu lebih dalam
Rasa sakit telah menyelimuti kulitmu…
Aku menikmati darahmu…
Itulah alasan aku ada bersamamu
Tahukah engkau ketakutanku?
Aku takut…
Takut terpedaya oleh ketidak berdayaanmu…
Rasamu sangat manis
Sangat menguasaiku
Malaikat manisku…
Kematianmu hanya berada segaris denganku
Sekarang kau tak berdaya bagai boneka
Tetesan terakhir jiwamu melekat dibibirku…
Kulitmu kini putih seperti salju…
Dingin seperti es…
Bola mata hitammu yang memantulkan sinar bintang
Senyummu membentuk bulan sabit…
Kini kau merasakan kehausan yang menghidupkanku
Malaikat manisku…
Sekarang kau pun makhluk terkutuk sepertiku
Aku bahagia telah memiliki dirimu seutuhnya …
Ikutlah bersamaku…
Aku merangkai kisah untuk kita
Akhir kisah yang berakhir tanpa akhir
By: E.R
0 komentar:
Posting Komentar
Please Write Your Comment, After Read My Story